Jika KAU yang membuka pintu, tiada satu pun dapat menutupnya.
Tepat setahun yang lalu, (25/12/2013) moment ini diabadikan. Berada diantara kedua pahlawanku. Bapak sang inspirator. “Omak” sang penyayang yang lembut. Ada kehangatan yang luar biasa kurasa berada diantara mereka berdua. Genggaman tangan“da Amangi” menguatkan dan meyakinkanku. Sentuhan “da Inangi” menghangatkan dan mendamaikan hatiku. Aku merindukan moment berharga ini. Merayakan natal bersama keluarga besar dan narsis sekeluarga sepulang gereja.
![]() |
Family: Father and Mother I Love You |
Sudah 25 tahun aku merayakan Natal dengan berbagai situasi tapi selalu kurayakan dihuta hatubuan, Nagori I. Entah kenapa saat itu, aku meyakini natal dan tahun baru selanjutnya aku tidak akan merayakan natal bersama keluargaku. Awalnya, aku hanya berkeinginan untuk TIDAK merayakan Natal dan Tahun baru di kampung tercinta, Nagori I, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun. Orang lebih mengenal daerah kami dengan Tigaras atau Simarjarunjung, (meskipun sebenarnya perlu waktu 1 – 2 jam kesana) masih di Sumatera Utara tapi mungkin tidak ada dipeta. (Hahaha) Didesa kecil inilah aku dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tuaku, St. J.Purba dan Sy. S. Sitio bersama 6 orang saudaraku. Aku anak tengah, anak ke empat dari tujuh bersaudara. [Keluarga besar yah???]
Sebenarnya, pada saat itu belum tahu pasti aku akan pergi kemana. Tapi aku sedang melirik Taiwan atau Amerika untuk melanjutkan kuliah. Diawal tahun 2014 aku merumuskan beberapa resolusi, salah satunya adalah melanjutkan study di luar negeri. Aku pun mulai mempersiapkan berkas ku diawal tahun 2014 untuk melamar ke Taiwan atau Amerika. Namun mimpi untuk study lanjut ke Amerika kandas setelah mempertimbangkan beberapa syarat yang urgent dan crucial. Akhirnya, fokus hanya ke Taiwan. Aku semakin yakin untuk mempersiapkan berkas ku ke Taiwan karena dipertemukan dengan Orde, pemudi satu gereja di GKPS Padang Bulan, yang juga mempersiapkan berkas ke Taiwan. Dia juga banyak menolong ku untuk mepersiapkan berkas ku juga membakar semangatku. [Terimakasih yah Orde Koria Saragih]
Aku mengirim berkas ke Taiwan tanggal 8 Maret 2014 (tepat pada tragedi pesawat MH 17) yang misterius hingga detik ini. Aku pun berfikir kalau berkas ku ikut lenyap bersama pesawat itu. Mulai muncul rasa pesimis setelah itu, tapi masih bisa dikendalikan. Dua bulan kemudian sesuai deadline pengumuman dari kampus belum kunjung tiba. Menanti penuh harap tapi tidak ada hasil. Penantian dua bulan pun semakin membuat pesimis dan harapan untuk kuliah di luar negeri nyaris sirna karena teman yang di Universitas lain sudah menerima kabar kelulusan mereka. Selain itu, aku hanya melamar satu universitas saja. Untungnya, masih ada sedikit asa setelah diskusi dengan Bang Mula Sigiro. Dia mengatakan, “Tenang Dek, jangan panik. Kita tunggu aja yah.” Jawaban itu menenangkan ku pada saat itu. Tapi melihat peluang semakin kecil, akhirnya aku menyusun rencana B. Melanjutkan kuliah di S-2 di Unimed sambil tetap bekerja. Mengumpulkan informasi selengkap mungkin. Rencana pun kususun sedetail mungkin.
Bulan Mei berakhir pada hari Sabtu 31 Mei 2014 nyaris putus. Tapi Tuhan berkata lain. Minggu 01 Juni 2014 tepat pada ulang tahun jubileum 50 tahun GKPS Padang Bulan dan peresmian gedung renovasi gedung baru, aku mendapat pesan dari seorang rekan guru Kingston, tempat ku bekerja. “ Selamat ya Cho, kau lulus di Taiwan, kemek-kemek yah. [Kira-kira begitulah versi lebaynya]. Aku pun terkejut dan tidak tenang lagi digereja. Ditambah lagi aku harus menjemput adik ku ke terminal amplas. Padahal, awalnya aku ingin sekali mendengarkan khotbah Ephorus GKPS. Namun, situasi ini membatalkannya. Dalam hatiku aku senang, meskipun tidak sempat mendengarkan khotbah Ephorus. Berfikir positif, mungkin nanti dia yang akan khotbah saat memberkati pernikahan ku. [Hehehe]
Meskipun aku sudah tahu lulus aku belum yakin sepenuhnya sebelum membaca langsung dari website universitasnya. Besoknya setiba disekolah tempatku mengajar, aku langsung membuka websitenya. Benar, namaku ada disana. Hooowww…..Aku melonjak kegirangan. Aku diterima di National Chung Cheng University di Institute of Educational Leadership and Management Development. Tak tergambarkan bahagianya pada saat itu. Akhirnya mimpi yang nyaris mati itu tidak jadi dikubur. Masih ada satu nafas yang menghidupkannya. Nafas itu sangat kuat membakar seperti korek api yang baru dipentikkan dan menyala dengan garang.
Namun, kebahagaiaanku belum sepenuhnya. Aku masih harus menunggu formulir balasan untuk menyatakan mengambil program ini atau tidak. Pihak universitas memberideadline hingga 13 Juni. Namun aku belum mendapatkan formulir balasan sama sekali. Untungnya, teman yang lain mengingatkan. Beberapa hari kemudian aku mendapat email dari program manager namun bukan formulir balasan tapi hanya link panduan belajar di CCU. Harusnya aku mendapat email dari Internatioanal Office untuk surat resminya. Akhirnya, setelah berbagai diskusi via email aku mendapatkan surat resmi dan formulir balasan. Dan segera membalasnya. Lega.
Balasan surat itu belum menjadi puncak kebahagiaan karena harus menunggu jenis beasiswa yang akan kuterima. Akhirnya, kurang lebih dua minggu aku menerima e-mail resmi dari CCU dan menyatakan aku dapat beasiswa penuh. Brrrrrrrrrrrrr……sungguh tak tergambarkan rasanya saat itu. Aku seperti menemukan harta karun yang sudah lama ku cari – cari. Penantian itu akhirnya berbuah manis. Mimpi untuk kuliah dan merayakan natal serta tahun baru di negeri orang terwujud juga.
Satu hal yang dapat kupelajari adalah jika Tuhan sudah membuka pintu maka tiada satupun dapat menutupnya. Banyak lika – liku, hambatan yang terjadi dari awal proses pengurusan berkas hingga akhirnya aku jadi kuliah di Taiwan tapi tiada satupun yang bisa menghalanginya. Dari berkas lenyap bersama pesawat jatuh (prediksi ku), error email-system, dll. Sejauh ini aku meyakini bahwa inilah panggilan hidup yang harus terus kugumuli dan kutekuni hingga pada akhirnya aku akan bisa berkontribusi bagi keluarga, gereja, kecamatan, kabupaten, provinsi, bangsa dan bahkan dunia ini melalui dunia pendidikan.
SELAMAT HARI NATAL 25 DESEMBER 2014 BUAT KELUARGA, SAHABAT FB, SAUDARA/I SEKALIAN DIMANAPUN BERADA
KADO TERINDAH BUAT ULANG TAHUN YESUS ADALAH MEMPERCAYAI DIA,YESUS KRISTUS SANG JURU SELAMAT DENGAN SEGENAP HATI DAN MENGERJAKAN PANGGILAN-NYA MELALUI SELURUH HIDUP KITA.
0 komentar:
Posting Komentar